Olahraga

Klub Dorong KLB, Asprov DKI Pasrah

Redaksi Redaksi
Klub Dorong KLB, Asprov DKI Pasrah

Berkabar.com - Tak semua voter PSSI nyaman dengan situasi PSSI saat ini. Klub-klub menyuarakan agar segera dilaksanakan Kongres Luar Biasa dengan kendali menpora, sedangkan asosiasi provinsi DKI Jakarta pasrah dengan masa depan PSSI.

PSSI seperti sudah jatuh tertimpa tangga. Setahun ini PSSI dibekukan, klub-klub tak mempunyai kompetisi, kini mereka ketua umumnya malah jadi buron.

Manajer Persiba Bantul Endro Sulastomo berharap situasi itu tak berlarut-larut sehingga perlu ada perubahan. Caranya, lewat Kongres Luar Biasa (KLB). Sementara, Asprov DKI Jakarta mengikuti saja apa kemauan suara terbanyak.

"Dari awal ketika ada permasalahan pemerintah dengan PSSI, kemudian muncul pembekuan PSSI dan sanksi dari FIFA, sebetulnya kami inginnya segera ada islah. Tetapi ketika kita bicara tujuan, tentu ada proses yang harus dijalankan. Lalu, prosesnya apa? Nah sekarang ketum PSSI kena masalah sehingga lebih baik dilakukan KLB-nya,” kata Endro kepada detikSport, Rabu (6/4.

"Pemegang kendali tetaplah pemerintah, dikembalikan kepada tim transisi PSSI. Pelaksanaan KLB pun kalau bisa Mei atau akhir Juni sudah selesai," ujar dia.

Endro menilai semestinya klub-klub, asprov dan voter PSSI juga mendukung KLB. Sebab, mereka sudah harus menyadari pembekuan PSSI ini sudah terlalu lama dan mau tidak mau merekalah yang harus berbenah.

"Pembekuan itu cukup wajar dengan banyaknya kejadian di sepakbola Indonesia. Seperti orang tua yang ingin menyentil anaknya. Pembekuan itu semacam shock therapy tapi ini sudah terlalu lama. Harusnya ada target waktunya berapa bulan, jangan sampai ada pembiaran seperti ini. Untung ada turnamen-turnamen, kalau tidak mau dibawa kemana. Tapi bagaimanapun turnamen itu hanyalah untuk mengisi kekosongan," tutur Endro.

Sementara itu, Muchlas Rawie, sekretaris jenderal Asprov DKI Jakarta, berharap pemerintah segera menyabut pembekuan terhadap PSSI. Tapi, dia tak setuju dengan KLB.

"Ya kalau voters yang meminta tidak bisa dielakkan. Tapi itu masih bisa berubah sesuai dengan kondisi yang akan terjadi ke depan. Kita kan tidak tahu," tutur Muchlas.

“Mudah-mudahan ada jalan keluar. Sebelum Mei sudah selesai semua, jadi harus ada saling sinergilah satu dengan yang lain,” harap dia.



Sumber: detik

Penulis: Redaksi


Tag:Asprov DKIKLB