Inhil

Uang DP Beli Sepeda Motor Berkurang, Remaja di Inhil Ini Nekat Membunuh Temannya

Redaksi Redaksi
Uang DP Beli Sepeda Motor Berkurang, Remaja di Inhil Ini Nekat Membunuh Temannya
ilustrasi/net

Berkabar.com - Kepolisian Resor (Polres) Inhil, Riau terus melakukan penggalian informasi terhadap pelaku pembunuhan di Kecamatan Pelangiran, Inhil, Riau.

Jika sebelumnya, sang pelaku R (16 tahun) mengaku nekad membunuh temannya itu karena tergiur dengan smart phone milik korban, kali ini, pelajar yang masih duduk di SMA itu pun menceritakan awal mula timbulnya niat melakukan pembunuhan itu.
    
Seperti yang dijelaskan Kapolsek Pelangiran, Iptu M Raffi saat Press Konfrence bersama awak media di Mapolres Inhil, Selasa (20/2/18) siang, cerita berawal saat tersangka meminta sepeda motor kepada orangtuanya.

"Awalnya, tersangka ini ingin punya sepeda motor untuk digunakan pergi ke sekolah. Kemudian orangtuanya pun memberikan uang sebesar Rp4 juta," ujar M Raffi.
    
Namun, oleh tersangka, uang itu digunakan untuk berbelanja dengan teman-temannya.

"Biasa masih jiwa muda, jadi ada uang dipakai untuk senang-senang dengan kawan, hingga akhirnya uang yang dikasi orangtuanya itu kurang Rp1 juta," lanjutnya.
   
Karena uang sudah diberikan, namun sepeda motor tak kunjung terlihat, akhirnya orangtua pelaku pun menanyakan terkait uang tersebut.
   
Merasa bingung bercampur takut, akhirnya, dijelaskan M Raffi, pelaku pun berpikir untuk melakukan pencurian.
Pelaku pun selama seminggu terus mengintai orang-orang yang lewat di wilayah perkebunan sawit, namun rencananya itu tidak berjalan mulus.
   
Akhirnya, pelaku pun teringat dengan korban, Joko Saputra, ia pun langsung melancarkan aksinya dengan mendatangi rumah temannya itu.
   
Setelah bertemu dengan korban, pelaku pun mengajak korban untuk jalan-jalan ke tempat korban bekerja, yaitu di PT THIP. Tanpa menaruh curiga, korban pun mengikuti pelaku.
   
Namun, sebelum sampai di tempat tujuan, pelaku pun langsung melancarkan aksinya, dengan menghabisi nyawa korban untuk merampas smartphone yang dimiliki korban.
   
"Jadi kejadian ini, murni keinginan pelaku sendiri. Tidak ada paksaan dari orangtuanya, ia mengaku nekad karena takut orangtuanya marah karena uang yang dipakai untuk membeli sepeda motor sudah terpakai sebagian," cetus M Raffi.

Sebelumnya, Joko Saputra, seorang remaja di Kecamatan Pelangiran, Inhil, Riau ditemukan tewas dengan kondisi sudah membusuk dan tubuh penuh luka.
    
Dari hasil Visum Et Revertum, diketahui korban mengalami kekerasan, dan menderita beberapa luka diantaranya luka bacokan dibagian kepala korban, leher, dan luka bacokan di punggung telapak tangan kiri korban.




Sumber: goriau

Penulis: Redaksi