Berkabar.com - Berteman dengan seorang pria mengaku bule di Facebook dengan akun Richard Munan, seorang dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Riau menjadi korban penipuan hingga ratusan juta. Sang dosen termakan bujuk rayu sang bule asal Inggris dengan alasan akan datang ke Indonesia.
Korban yang akhirnya sadar telah ditipu melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Riau. Dia ingin pelaku dilacak keberadaanya dan diproses sesuai aturan belaku.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo SIK dikonfirmasi menyebut kasus ini tengah diusut penyidik. Petugas masih menelusuri kebenaran akun Facebook itu untuk mengetahui keberadaannya. "Masih diusut penyidik dengan mengumpulkan keterangan saksi, korban dan alat bukti," kata Guntur, Kamis (23/6).
Dalam laporannya korban menyebutkan, kejadian ini bermula sewaktu korban berkenalan dengan Richard di media sosial Facebook. Komunikasi sering terjalin hingga akhirnya pria mengaku warga Inggris itu menyebut akan ke Pekanbaru.
Richard mengaku berangkat dari London menuju Bandara Soekarno-Hatta untuk selanjutnya menuju Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru untuk menemui korban.
Tak lama kemudian, tepatnya pada 30 Mei 2016, si bule kembali menghubungi korban dan mengaku sudah tiba di Jakarta. Hanya saja, pelaku mengaku tertahan pihak bandara dengan alasan banyak membawa uang.
Pelaku meminta bantuan korban sebagai penjamin atas kedatangannya ke Indonesia. Selain itu, pelaku juga meminta uang pinjaman kepada korban untuk mengurus permasalahannya di bandara.
Pelaku meminta korban mengirim uang Rp 126 juta. Dengan bujuk rayunya, korban percaya dan mengirim uang melalui rekening BNI kepada rekening pelaku.
Setelah uang terkirim, pelaku memutus komunikasi dan tak bisa dihubungi lagi. Korban yang merasa tertipu karena pinjamannya tak dikembalikan melapor ke polisi.
Atas kejadian ini, Guntur menghimbau masyarakat tidak mudah percaya dengan orang yang baru dikenal apalagi teman di media sosial yang tak pernah dijumpai.
"Banyak modus penipuan yang dilakukan saat ini. Oleh karena itu, masyarakat harus jeli dan tak sembarangan mengirim uang kepada orang yang baru dikenal," tegas Guntur.
(rdk/frc)
Penulis: Redaksi
Redaksi
