Pekanbaru

Diduga Melakukan Pungli, Firdaus Minta Kadisdik Tindak Tegas Kepala SMP N 3 Pekanbaru

Redaksi Redaksi
Diduga Melakukan Pungli, Firdaus Minta Kadisdik Tindak Tegas Kepala SMP N 3 Pekanbaru

BERKABAR.COM- Kasus dugaan praktik Pungutan Liar (Pungli) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Kota Pekanbaru Jalan Dahlia terus bergulir.Kasus ini bahkan menyita perhatian dari Walikota Pekanbaru, Firdaus MT.

Dirinya mendesak kepada jajarannya agar segera mengusut praktik Pungli dengan modus pembelian buku pelajaran.

"Terimakasih atas informasinya. Saya akan perintahkan Kepala Dinas Pendidikan untuk turun ke lapangan. Kalau benar ada Pungli, saya minta kepala sekolahnya ditindak tegas," kata Firdaus di Kantor Walikota Pekanbaru, Rabu (1/11/2017).

Baca: Didekati Ular Berbisa Saat di Kebun, Balita 17 Bulan Ini Lakukan Hal Mengejutkan

Baca: Tertidur Sampai 13 Hari, Ternyata Selama Terlelap Echa Si Putri Tidur Mimpi Begini

Seperti diketahui, praktik dugaan Pungli tersebut terungkap setelah salah seorang orang tua siswa mengadukan kasus tersebut ke Ombudsman Perwakilan Riau.

Salah satu orang tua siswa yang meminta namanya tidak disebutkan namanya ini kepada Tribun, Selasa (31/10/2017), mengungkapkan, dugaan praktik pungli tersebut dilakukan pihak sekolah dengan kedok uang buku.

Siswa diminta untuk membeli satu paket buku berisi 4 buku.
Harganya satu paket buku untuk 4 mata pelajaran tersebut seharga Rp 250 ribu.

"Pihak sekolah mengatakan buku tersebut untuk penunjang terobosan," katanya.

Baca: Telinga Nyeri Akibat Tidur di Beranda, Setelah Diperiksa Dokter. . Ada Wajah di Sana

Baca: Kalau Mau Sehat Jangan Asal Olahraga, Perhatikan Waktu, Ikuti Rumus FITT!

Meski dalam rapat sempat disampaikan bahwa tidak diwajibkan, namun sumber Tribun ini menyebutkan, bahwa buku-buku tersebut dibagikan ke dalam kelas saat siswa sedang melakukan terobosan.

"Harusnya kan pihak sekolah jangan memberikan langsung ke siswa di dalam kelas. Pihak sekolah bisa sampaikan kepada siswa, bagi yang berminat silahkan membeli. Kalau bahasanya tidak wajib harusnya pihak sekolah sampaikan seperti itu. Kalau dibagikan ke siswa ke dalam kelas itu sama saja dengan memaksa siswa untuk membeli," ujarnya.

Tidak puas sampai disitu, penasaran dengan harga buki yang dijual pihsak sekolah, orang tua siswa ini pun mengecek harga buku ke sejumlah toko buku dan toko online.

Ternyata menurut sumber Tribun ini harganya jauh dibawah harga yang ditentukan pihak sekolah.

"Kalau beli langsung ke toko buku harganya sekitar Rp. 160 ribu empat buah buku yang sama persis dengan buku yang dijual sekolah. Penerbitnya juga sama," katanya.(*)
Sumber: tribun pekanbaru

Penulis: Redaksi