Olahraga

Fakta Menarik Mohamed Salah Mulai dari Makkah hingga Muhammad Ali

Redaksi Redaksi
Fakta Menarik Mohamed Salah Mulai dari Makkah hingga Muhammad Ali
net

BERKABAR.COM - Mohamed Salah menjadi salah satu pemain terbaik di Liverpool dalam tiga musim terakhir. Di balik performa apik pemain asal Mesir, ada banyak fakta unik mulai dari Mekkah, Muhammad Ali, dan asmara pemain 27 tahun tersebut.

Mohamed Salah dibeli Liverpool pada musim 2017/2018 lalu. Liverpool membeli Mohamed Salah dari AS Roma dengan harga 42 juta euro plus sejumlah bonus.

Pada musim pertamanya, Mohamed Salah langsung membuat fans Liverpool terpikat. Dia mampu mencetak 32 gol di Premier League dan menjadi top skor. Dia juga membawa The Reds melangkah ke final Liga Champions.

Pada musim 2018/2019, jumlah gol Mohamed Salah menurun. Dia hanya mampu mencetak 22 gol di Premier League. Akan tetapi, dia mampu memberi gelar juara Liga Champions dan turut mencetak gol pada laga final.

Peran Mohamed Salah kian vital pada musim 2019/2020. Dia membawa The Reds di ambang gelar juara Premier League. Lantas, apa saja fakta menarik yang tidak banyak diketahui publik tentang Mohamed Salah?

Julukan Mohamed Salah
Mohamed Salah mendapat banyak julukan terkait karir sepak bolanya. Julukan itu didapat ketika dia masih bermain di Mesir hingga kini membela Liverpool. Julukan pertama yang didapatnya adalah The Egyptian Messi atau Messi dari Mesir.

Sementara itu, publik Inggris juga memberi julukan The Pharaoh atau Firaun untuk Mohamed Salah.

Selain itu, penggemar Liverpool memanggil Salah dengan The Egyptian King. Beberapa nama panggilan lainnya adalah Messi Muslim, Piramida Pele, Gurun Dalglish, Cristiano Kairo, Halal Hazard, Ramadan Robben, dan Maradona Berjenggot!

Makanan favorit Salah
Sebelum bermain di Inggris, Mohamed Salah pernah menjalani karir di Swiss dan Italia. Namun, dia tetap tidak pernah lupa dengan makanan dari kampung halamannya di Mesir. Makanan favorit Mohamad Salah adalah Kushari

Kushari adalah hidangan tradisional Mesir yang terdiri dari nasi, lentil, dan pasta yang dicampur dengan cuka bawang putih dan saus tomat berbumbu. Di atasnya ditambah dengan bawang goreng renyah dan buncis.

“Ketika saya kembali ke Mesir, saya menelepon teman saya dari bandara untuk membeli Kushari untuk kita makan di dalam mobil. Saya menarik hoodie saya di atas kepala saya, melompat ke dalam mobil dan kemudian saya langsung memakannya," kata Mohamad Salah

Aktor favorit Salah
Mohamed Salah juga diketahui senang menyaksikan film. Aktor favorit pemain yang pernah membela AS Roma tersebut adalah Leonardo Dicaprio. Selain itu, dia juga penggemar aktor top asal Mesir yakni Khaled El Nabawy.

Di bidang olahraga, Mohamed Salah juga punya idola. Pemain berusia 27 tahun tersebut mengidolakan petinju legendaris Muhammad Ali Clay.

Sama seperti Muhammad Ali, sosok Mohamed Salah kini dikenal sebagai representasi olahragawan muslim yang sukses. Mereka berdua menjadi contoh yang baik untuk hal kerja keras, sukses, dan tetap memegang erat ajaran agama.

Pernikahan Mohamed Salah Terbuka untuk Umum
Sebagai pemain sepak bola top, Mohamed Salah punya banyak penggemar dan pergaulan di level atas. Akan tetapi, hal tersebut tidak membuat hati Mohamed Salah membuka tempat bagi orang lain. Mohamad Salah setia pada kekasihnya Magi.

Menariknya, ketika melangsungkan pernikahan dengan Magi, Mohamed Salah mengundang seluruh warga di desanya untuk hadir. Mohamed Salah juga turut mengundang para penyanyi dari Mesir untuk memberi hiburan.

Pernikahan ini menunjukkan betapa hatinya terbuka untuk menyambut orang terdekatnya dan membuka pintu bagi para penggemarnya untuk hadir alih-alih menggelar penikahan yang eksklusif.

Anaknya Bernama Makkah
Mohamed Salah adalah seorang muslim yang taat. Hal tersebut nampak pada setiap selebrasinya ketika mencetak gol. Mohamed Salah melakukan sujud syukur sebagai bentuk terima kasih kepada Tuhan.

Selain itu, Mohamed Salah juga memberi nama anaknya Makkah Mohamed. Nama Makkah diambil dari nama kota suci bagi umat muslim yakni Makkah. Awalnya, Salah memilih nama Mecca, tetapi diganti Makkah karena nama Mecca sama dengan rumah judi Mecca Bingo.

Kontroversi Mohamed Salah
Di balik karir gemilang dan banyaknya penghargaan yang diraih, ada satu momen kontroversi yang pernah dilakukan Salah. Pada tahun 2012, Mohamed Salah dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Swiss. Saat itu, dia bermain di FC Basel.

Pada acara penghargaan, pembawa acara mencium Salah untuk memberinya selamat. Sang penyerang dikecam keras di situs jejaring sosial oleh para penggemarnya di Mesir.

"Mereka telah merusak kesenangan saya. Mereka lupa hadiahnya dan berkonsentrasi pada wanita yang menciumku," kata Salah kepada wartawan ketika itu.

Mohamed Salah dan Pemilu Mesir
Pada 2018 lalu, Mohamed Salah dan para warga Mesir ambil bagian pada pemilu. Mohamed Salah tidak masuk dalam kandidat presiden Mesir, tetapi ada warga Mesir yang memasukkan nama Mohamed Salah dalam pemilu presiden Mesir.

Dua warga Mesir, Sisi dan Moussa, menulis nama Mohamed Salah pada kertas suara. Namun, suara tersebut kemudian dianggap tidak sah karena Mohamed Salah tidak masuk dalam kandidat presiden.

Kasih Sayang Kepada Pencuri
Pada Desember 2017, keluarga Mohamed Salah dirampok ketika dia pergi bermain sepak bola. Polisi Mesir menangkap pencuri itu beberapa hari kemudian.

Ayah Mohamed Salah ingin mengajukan tuntutan tetapi Salah meyakinkan ayahnya untuk tidak menuntut. Sebagai gantinya, Salah memberikan uang kepada si pencuri dan mencoba membantunya mencari pekerjaan untuk mengubah hidupnya.

Mohamed Salah Seorang Dermawan
Karir sepak bola membuat Mohamed Salah mendapat bayaran yang besar. Akan tetapi, dia kemudian tidak menjadi gila harta. Mohamed Salah justru menjadi sosok yang dermawan dan sering melakukan aksi sosial.

Mohamed Salah Salah menyumbangkan banyak uangnya untuk proyek-proyek di desa asalnya, Nagrig. Mohamed Salah membantu pembangunan sekolah, rumah sakit dan alat-alat medis.

Mohamed Salah baru-baru ini menyumbang 681.500 pounds ke Rumah Sakit Kanker Anak-anak di Kairo sehingga mereka dapat membeli mesin transplantasi tulang sumsum.

Mohamed Salah Musim 2016/2017: Sinar 'Maradona Berjenggot' untuk AS Roma
Mohamed Salah kini menjadi salah satu pemain terbaik Liverpool. Perannya sangat penting bagi klub. Namun, jika menengok ke belakang, musim 2016/2017 di AS Roma menjadi momen menentukan bagi Mohamed Salah.

Mohamed Salah bakal selalu dikenang sebagai salah satu pemain terbaik di klub. Pada musim 2019/2020 ini, dia berpeluang membawa Liverpool mengakhir 'puasa' gelar juara Premier League.

Sebelum Premier League dihentikan karena pandemi virus corona. The Reds sedang memimpin klasemen dengan keunggulan 25 poin dari Manchester City di posisi kedua. Liverpool hanya butuh enam poin tambahan untuk juara.

Gelar juara musim 2019/2020 memang belum jelas. Namun, setidaknya dia sudah punya satu gelar prestisius untuk Liverpool yakni Liga Champions musim 2018/2019. Mohamed Salah turut mencetak gol di laga final.

Kisah Mohamed Salah Terbuang dari Chelsea dan Bersinar di Serie A
Mohamed Salah menjadi perhatian saat Chelsea membelinya dari FC Basel pada 2014 lalu. Dana yang harus dibayar Chelsea tidak murah, 13,2 juta euro. Tidak murah karena saat itu Mohamed Salah bukan siapa-siapa.

Sempat digadang-gadang bakal menjadi bintang baru di Stamford Bridge, Mohamed Salah gagal bersinar di Chelsea. Dia tidak mendapat menit bermain sesuai harapan. Chelsea pun melepasnya.

Pada paruh kedua musim 2014/1015, The Blues melepas Mohamed Salah ke Fiorentina dengan status pinjaman selama enam bulan. Mohamed Salah mampu mencetak enam gol dan tiga assist untuk La Viola.

AS Roma, yang kala itu dilatih Luciano Spalletti, kemudian meminta klub mendatangkan Mohamed Salah. Pada musim 2015/2016, Mohamed Salah menjadi milik Roma dengan status pinjaman, sebelum dibeli semusim berikutnya dengan 15 juta euro.

Kisah Manis 'Maradona Berjenggot' di Serie A
Mohamed Salah sudah menunjukkan performa yang impresif untuk AS Roma di musim pertamanya, 2015/2016. Dia mampu mencetak 14 gol dan enam assist. Namun, musim tersebut hanya sebatas pemanasan bagi pemain dengan julukan 'Maradona Berjenggot' itu.

Performa terbaik Mohamed Salah untuk AS Roma terjadi pada musim 2016/2017. Bersama Edin Dzeko dan El Shaarawy dia menjadi trisula andalan di lini depan AS Roma. Mereka membawa Roma bersaing ketat dengan Juventus.

Roma memang gagal meraih scudetto Serie A musim 2016/2017, tetapi mereka mampu berada di posisi kedua dan hanya terpaut empat angka dari Juventus yang menjadi scudetto.

Sepanjang musim 2016/2017, Mohamed Salah memainkan 31 laga di Serie A. Pemain asal Mesir tersebut mampu mencetak 15 gol dari 80 shots yang dilepaskan. Mohamed Salah juga mampu membuat 11 asist. Performa gemilang.

Mohamed Salah kemudian juga menjadi pemain terbaik Afrika 2017.

Performa apik ini kemudian membuat Liverpool membelinya dengan harga 42 juta euro. Transfer yang patut disesalkan pihak Roma. Mohamed Salah harusnya pantas dihargai lebih mahal dari itu.



Sumber: bolanet
Editor: Iwan

 

Penulis: Redaksi


Tag:Mohamed SalahSalah