Berkabar.com - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti saat ini melakukan penghematan dengan menunda belanja-belanja yang belum mendesak. Hal itu dilakukan mengingat seret nya anggaran pada tahun 2016 ini.
Demikian disampaikan langsung Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi ketika ditemui di Selatpanjang, Senin (11/4).
"Kita harus melakukan penghematan dengan menunda belanja-belanja yang belum mendesak," ujar H Irwan menanggapi seret nya anggaran pada tahun 2016 ini.
Selain itu, kata H Irwan juga, Pemda Meranti harus mengoptimalkan pendapatan menjelang masuknya bantuan dari pusat (yang belum ditransfer) ke kas daerah. Optimal pendapatan itu kata H Irwan juga, akan digenjot melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun dana bagi hasil pajak dari provinsi jumlahnya cukup besar yang belum ditransfer.
"Saya sudah rapat untuk mendorong Dispenda melalukan komunikasi ke Provinsi mengingat dana dari Provinsi jumlahnya cukup signifikan. Kalau bisa itu secepatnya direalisasi tepat waktu menjelang dana dari pusat turun," tambahnya.
Sementara itu, ketika disinggung tentang serapan anggaran triwulan pertama ini, kata H Irwan juga sepertinya tidak ada yang bisa diserap. Sebab, bukan pelaksanaan anggarannya bermasalah, tetapi anggarannya yang memang kurang.
"Sehingga serapan anggaran kita itu sangat pas-pasan dan cenderung minus karena stok anggaran terbatas. Yang ditransfer bersifat umum, seperti DAU dan itu baru bisa gaji dan sebagian operasional saja," kata H Irwan juga.
Kondisi ini diperparah dengan menunggaknya Pemda atas pembayaran pekerjaan pihak ketiga pada tahun 2015 lalu. Sehingga dana lebih kurang Rp67 miliar harus terlebih dahulu digunakan untuk membayar hutang. "Penyebab anggaran kita seret karena kemarinkan kita punya hutang tahun 2015. Saya ingin hutang itu terlabih dahulu diselesaikan, dan itu telah dilaksanakan," ujar H Irwan kepada GoRiau.
(rdk/grc)
Penulis: Redaksi
Redaksi
