Meranti

Hati-hati, Dermaga Tanjungsamak Bahayakan Keselamatan Penumpang

Redaksi Redaksi
Hati-hati, Dermaga Tanjungsamak Bahayakan Keselamatan Penumpang

BERKABAR.COM- Dermaga di Tanjungsamak, Rangsang, Kepulauan Meranti, Riau, membahayakan keselamatan penumpang. Belum lama ini, salah satu anak calon penumpang jatuh ke laut ketika kapal feri berbenturan dengan ponton dermaga saat merapat.

Info tersebut disampaikan Anggota Komisi II Taufiek ketika berbincang-bincang dengan GoRiau, Kamis (12/10/2017).

Kata Taufiek, kondisi dermaga Tanjungsamak sangat memprihatinkan. Dimana, ada tiang tempat kapal bersandar telah patah. Sehingga setiap kali kapal merapat pasti berbenturan dengan ponton. "Kemarin karena benturan keras, anak calon penumpang jatuh ke laut. Beruntung masih bisa diselamatkan," ujar Taufiek.

Diakui Taufiek, jauh sebelum kejadian itu, mereka dari Komisi II DPRD Kepulauan Meranti telah memanggil Dishub. Namun hingga sekarang belum ada tindak lanjut Dishub untuk melakukan perbaikan. "Saya pribadi sangat kecewa dengan kinerja Dishub. Jangan sampai ini dibiarkan begitu saja, nanti akan ada korban lain," kata Politisi PPP itu lagi.


Saat itu, diakui Taufiek, Dishub pernah mengeluh masalah anggaran. Namun bukan berarti harus lepas tangan begitu saja. Dishub dituntut mencari jalan keluar menjelang tiang di ponton dermaga Tanjungsamak diperbaiki secara permanen.

"Kalau belum punya anggaran, ada alternatif lain. Apakah menggunakan batang kelapa atau nibung saya rasa bisalah. Kami juga pernah menghubungi pihak agen pelayaran seperti Batam Jet, Mikonata dan Dumai Express mereka siap membantu mengenai hal ini," kata Taufiek.

Di tempat terpisah, Kadishub Kepulauan Meranti DR Aready mengatakan tahun ini baru dibuat DED. Sementara pekerjaan fisiknya baru akan dilelang pada awal 2018.

"2017 sudah kita anggarkan untuk DED dan fisik namun terkena rasionalisasi. Fisiknya dihapus sementara DED tetap ada," aku Aready.

Aready juga mengatakan belum lama ini ia melakukan pengecekan ke lapangan (Tanjungsamak). Terlihat dolpin dalam keadaan miring dan tiang tempat kapal bersandar sudah patah.

"Kita tengok dulu kemampuan keuangan kita. Kalau mampu, kita perbaiki ponton, dolpin, dan tiang untuk kapal bersandar. Kalau tidak ya tiangnya saja," tambah Aready.

Menjelang perbaikan, guna mengantisipasi terjadinya musibah, Dishub juga berencana berkoordinasi dengan pihak pelayaran dan agen kapal. Koordinasi itu untuk mencari solusi apakah dipasang tiang kayu atau seperti apa nantinya. ***
Sumber: goriau

Penulis: Redaksi