BERKABAR.COM - Proyek pembangunan gedung daerah Bengkalis di Jalan Ahmad Yani samping jalan Pahlawan kelurahan Kota Bengkalis, masih misterius atau belum ada penjelasan terkait penanganan.
Pasalnya proyek senilai puluhan milyar itu, yang digelontorkan dari APBD Bengkalis diduga telah terjadi Mar-Up anggaran dan kualitas pekerjaannyapun jauh dari harapan masyarakat Bengkalis.
Dari pantauan dilapangan, Rabu (2/11/17), melihat dari dalam Gedung saat ini, kondisi Plafon sudah runtuh, selain plafon runtuh, kondisi kaca juga pecah-pecah dan kondisi cat tembok sudah usang dan mengelupas.
Padahal dengan anggaran yang cukup besar, seharusnya bangunan itu terlihat megah. Tetapi anehnya, bangunan yang belum lama dibangun itu seperti bangunan tua atau bekas jaman penjajahan.
Sementara itu, Kepala Bidang Cipta Karya Bengkalis Zulpan ketika diwawancarai RiauGreen.com menyebutkan tidak tau masalah proyek gedung Daerah.
"Kalau soal proyek gedung daerah itu, saya pribadi memang tidak tau. Cobalah konfirmasikan lagi ke PPTK atau KPA,"ujar Zulpan singkat.
Disamping itu, ketika beberapa awak media kembali mengkonfirmasi ke Kaban Pengelolaan aset Daerah H. Bustami Hy melalui WhatsApp nya, hingga saat ini belum ada jawaban.
Dari pemberitaan sebelumnya, kotraktor atau rekanan pelaksana tahun 2014 dan 2015 H. Eddy saat itu dikonfirmasi menyebutkan bahwa tahun 2015 bobot proyek sekitar 80 persen dan sekarang masuk dalam masa pemeliharaan.
Soal kaca pecah, ia mengaku ada yang memecahkan, dan sudah beberapa kali ia mengganti kaca-kaca pecah tersebut serta ada kaca yang belum terpasang.
Sedangkan soal fisik bangunan yang retak dan cat mengelupas ia mengaku tidak tahu karena sekarang masih dalam masa pemeliharaan.
"Kaca ada yang memecahkan dan ada yang belum terpasang. Proyek itu masih dalam masa pemeliharaan,"kata dia waktu itu.
Diketahui, proyek gedung daerah tersebut merupakan lanjutan yang sudah lebih lima tahun dikerjakan, tapi tak kunjung selesai. Malahan masyarakat melihat kualitasnya sangat buruk.
Pada dua tahun terakhir rekanan yang mengerjakan adalah PT. Karya Tunggal Mulya Abadi dengan anggaran Rp25,425 milyar. Sedangkan tahun 2015 dilaksanakan PT. Hikmah Perkasa Sejati dengan budget Rp4,8886 milyar untuk finishing. Sementara empat tahun sebelumnya, dana yang sudah tersedot mencapai Rp50 milyar lebih. (d*ari)
Sumber: riaugreen
Penulis: Redaksi